Bukit Kelam Ternyata Adalah
Batu Terbesar Di Dunia
Tidak banyak yang tahu bahwa Bukit Kelam yang terletak
20 Km dari kota Sintang, Kalimantan Barat adalah sebongkah batu raksasa yang
monolit, sehingga sering diklaim sebagai baru terbesar di dunia. Karenanya
Bukit Kelam sangat berpotensi dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata yang
unik.
pemandangan dari atas bukit kelam
Bukit Kelam menjadi latar belakang Kota Sintang yang dibelah oleh Sungai Kapuas
Bukit Kelam menjadi latar belakang Kota Sintang yang dibelah oleh Sungai Kapuas
Sebagai sebongkah batu raksasa, Bukit Kelam menawarkan
pemandangan alam yang eksotis. Selain terdapat air terjun yang airnya
dimanfaatkan penduduk setempat untuk mengairi sawah, gua alam yang dihuni
oleh ribuan kelelawar, juga terdapat tumbuhan langka seperi Kantong Semar
Raksasa yang dapat digunakan sebagai wadah untuk menanak nasi dan jika
beruntung anda dapat melihat Anggrek Hitam yang sedang mekar. Pada puncak
bukit juga terdapat gua alam yang menjadi sarang ribuan burung walet.
Bukit setinggi 990 M ini membuka diri bagi para
pencinta alam untuk mendaki ke puncaknya. Ada dua cara yang dapat dilakukan
untuk mencapai puncak Bukit Kelam, yaitu melalui rangkaian tangga besi yang
berada di sisi barat bukit atau bagi yang hobi panjat tebing silahkan mencoba
menu tebing batu yang berdiri tegak hampir 90 derajat di sebelah selatan.
Puncak bukit merupakan tempat ideal bagi olah raga terbang layang gantole
maupun paralayang.
Salah satu sudut Bukit Kelam
Keberadaan Bukit Kelam yang seolah-olah teronggok di
sebidang tanah lapang sejalan dengan legenda yang menaunginya. Konon
Bukit Kelam adalah sebongkah batu yang dipikul oleh seorang tokoh sakti bernama
Bujang Beji dari daerah Kapuas Hulu untuk membendung sungai Kapuas di pusat
kota Sintang. Karena sesuatu hal, tali pengikat batu yang terbuat dari
rumput putus sehingga batu yang dipikul Bujang Beji jatuh di kawasan lembah
yang bernama Jetak. Kalau saja Bukit kelam tidak jatuh dan Bujang Beji
berhasil membendung sungai Kapuas untuk menangkap ikan, tentulah Sintang sudah
menjadi danau raksasa dan Sungai Kapuas menjadi kering hingga ke
hilirnya. Untung saja hal itu tidak terjadi. Ada juga teori yang
menyebutkan bahwa Bukit Kelam adalah sebuah batu meteor yang jatuh jutaan tahun
lampau. Hal ini diperkuat dengan kontur tanah menuju Bukit Kelam dari
arah Sintang yang bergelombang seakan terdorong oleh bukit Kelam yang jatuh ke
bumi dari arah berlawanan. Entahlah?
Foto satelit Bukit Kelam oleh GoogleEarth
Meskipun sering diklaim sebagai batu terbesar di
dunia, Bukit Kelam jelas kalah terkenal dengan sejawatnya yang terletak di
Benua Australia yaitu Ayers Rock. Meskipun dimensi Ayers Rock sedikit
lebih kecil dari bukit kelam, namun dunia justru lebih mengenal Ayers Rock
sebagai batu monolit yang terbesar di dunia. Dapat dipahami bahwa Bukit
Kelam belum dikemas dengan baik sebagai daerah tujuan wisata, bahkan nyaris
bernasib ‘Kelam’ seperti namanya. Semoga ke depannya Bukit Kelam dapat
dikelola dengan baik dan layak dijadikan tempat yang tidak boleh dilewatkan
jika hendak berkunjung ke Kalimantan Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar